Pola makan sehat dan olahraga teratur menjadi dua pilar ketika seseorang ingin menjaga kesehatannya, termasuk saat menjalankan program penurunan berat badan. Patut diingat bahwa dua hal ini harus dilakukan dengan seimbang, tak bisa hanya salah satu komponen saja yang dominan.

“Jika Anda tidak olahraga tapi makan dengan sehat, bisa saja Anda memiliki tubuh seperti atlet dan tetap sehat. Tapi, ketika pola makan Anda buruk, apapun jenis olahraganya tidak akan membuat tubuh sehat,” tutur pakar olahraga dari University of California, Todd Astorino, PhD.

Hal serupa juga diungkapkan dalah satu penlis studi yang diterbitkan dalam journal BMJ, Aseem Malhotra MD, selaku kardiolog di London. Ia mengatakan, keyakinan bahwa olahraga bisa mengimbangi pola makan yang buruk adalah hal yang keliru.

“Ide bahwa Anda bisa makan apapun selama Anda rutin berolahraga itu salah. Harus ada keseimbangan di mana rutin berolahraga dibarengi dengan pola makan yang sehat dan benar,” kata Malhotra, dikutip dari Prevention, Selasa (28/4/2015).

Ia menekankan, selama 30 tahun belakangan, tingkat pola aktivitas fisik tidak berubah sedangkan prevalensi obesitas dan diabetes semakin meningkat. Menurut Malhotra, konsumsi gula dan karbohidrat berlebih, tanpa disertai aktivitas fisik memadai menjadi penyumbang utama meningkatnya prevalensi diabetes dan obesitas.

Padahal, dalam beberapa studi sebelumnya, Malhotra menyebutkan jika olahraga teratur disertai pola makan dan gaya hidup sehat mampu membantu penurunan berat badan juga mengurangi risiko berbagai macam penyakit termasuk alzheimer dan nyeri.

“Maka dari itu, idealnya jika Anda ingin hidup lebih lama dengan kulaitas yang baik, terapkan pola makan yang sehat dan jangan lupa imbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Untuk mengoptimalkan kesehatan, olahraga yang terjadwal juga penting dilakukan. Tapi jika Anda rasa agak sulit berolahraga, yang penting jaga pola makan dan tetap aktif,” kata Astorino.

sumber: www.health.detik.com

Ada yang bisa dibantu?